Powered By Blogger

Monday, December 5, 2011

bentuk fisik komponen


TRANSISTOR

Transistor BJT daya rendah semisal BC548 sangat cocok untuk digunakan sebagai saklar arus ke LED dan lampu-lampu filamen kecil. Jenis transistor ini memiliki rating arus kolektor hingga 100 mA. Banyak perangkat lainnya, seperti motor DC, membutuhkan arus yang jauh lebih besar dari nilai ini.

Untuk menyambungkan arus pada level yang lebih besar, kita membutuhkan transistor-transistor daya menengah atau daya tinggi. Transistor BJT yang terlihat dalam gambar diatas mampu melewatkan arus hingga 10 A.

Salah satu kendala yang dihadapi dengan listrik daya tinggi adalah bahwa sebagian dari daya yang digunakan akan hilang sebagai panas, atau terjadi proses disipasi (kehilangan daya).

Dengan arus sebesar beberapa Ampere, panas yang dihasilkan dapat menjadi sedemikian besar hingga merusak transistor itu sendiri. Untuk menghindari terjadinya hal semacam ini, kita harus memasang sebuah alat pembuang panas atau heat sink pada tag yang terdapat dibagian atas badan transistor. Piranti heat sink ini akan membuang panas ke lingkungan sekita


RELAY
Relay merupakan jenis saklar yang dikendalikan oleh arus listrik. Bagian utama sebuah relay terdiri dari kumparan atau coil dan kontak. Coil relay dililitkan pada inti. Terdapat armatur besi yang akan tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati kumparan. Armature ini terpasang pada sebuah tuas berpegas. Ketika armatur tertarik menuju inti, kontak jalur bersama akan berubah posisinya dari kontak normal tertutup ke kontak normal terbuka.

Sebuah relay dapat diaktifkan dalam waktu sekitar 10 mS. Sebagian besar relay modern ditempatkan di dalam kemasan yang sepenuhnya tertutup rapat, seperti gambar dibawah ini.

relay
Kebanyakan diantara relay memiliki kontak-kontak jenis SPDT, namun terdapat juga beberapa jenis DPDT, TPDT (Triple Pole Double Throw atau tiga kutub dua jalur), dan bahkan QPDT (Quadruple Pole Double Throw atau empat kutub dua jalur, seperti pada gambar sebelah kanan diatas).
Yang terpenting untuk diperhatikan pada sebuah relay yang akan digunakan adalah tegangan coil dan batas maksimum, arus dan tegangan kontak.

Relay -relay yang berukuran lebih besar dapat menyambungkan arus hingga 10 A pada tegangan 250 VAC. Tegangan maksimum untuk pensaklaran DC selalu lebih rendah, seringkali bahkan hanya setengah dari tegangan maksimum untuk AC



MENEMUKAN KAKI PADA TRANSISTOR MENGGUNAKAN AVO METER

Hampir semua AVO meter analog (Ampere, Volt, dan Ohm meter, seperti yang terlihat pada gambar dibawah) bisa kita gunakan untuk menentukan kaki dan jenis (PNP atau NPN) transistor. Namun yang perlu diperhatikan pada alat ukur jarum ini, kenop putar harus pada posisi pengetesan Ohm meter atau daerah simbol .

avometer-jarum-analog
Contoh kali ini kita akan mengukur transistor tipe FCS9015, yang cukup banyak digunakan, dan tidak ada dalam tabel data transistor sinyal kecil yang pernah saya tulis disini. Sehingga kita sama-sama belajar menentukan kaki dan jenis transistor FCS9015, dan langkahnya hampir mirip dengan menggunakan multitester digital, yaitu:

1. Mengukur dan Membuat Tabel Pengukuran
  • Siapkan AVO meter dan atur posisi kenop putar pada Ohm meter, dengan skala pengukuran x10
  • Bayangkan atau gambarkan posisi kaki transistor dengan urutan angka 1, 2, dan 3
  • Buat tabel pengukuran dengan 6 buah titik ukur, yaitu 1 - 2, 1 - 3, 2 - 3, 2 - 1, 3 - 1, dan 3 - 2
  • Tetapkan probe warna hitam atau batang uji negatif untuk angka pertama, dan probe warna merah atau batang uji positif untuk angka kedua, contoh: pada titik ukur 1 - 2, probe hitam pada titik 1, dan probe merah pada titik 2
  • Catat hasil tiap kali pengukuran, yang ditunjukkan oleh gerak jarum Ohm meter

    menentukan-kaki-transistor-fcs9015

2. Menentukan Kaki Basis dan Jenis Transistor
Setelah tabel pengukuran kita peroleh, ada dua buah titik pengukuran yang mendapatkan hasil atau jarum Ohm meter bergerak, yaitu titik 1 - 2 dan titik 3 - 2 (lihat gambar di atas). Untuk menentukan kaki basis dan jenis transistor, dengan cara:
  • Basis merupakan angka yang sama yang terdapat pada dua buah titik ukur
  • Jenis NPN atau PNP nya bisa kita tentukan dengan melihat probe mana yang terhubung kaki basis. Apabila titik basis terhubung probe hitam, maka transistor jenis NPN, dan bila titik basis terhubung probe merah, maka transistor jenis PNP
Penggunaan probe pada alat ukur analog berbeda dengan alat ukur digital. Pada alat ukur analog, probe merah terhubung dengan negatif baterai Ohm meter, dan probe hitam terhubung dengan positif baterai Ohm meter.

3. Menentukan Kaki Kolektor dan Emitor
Jarum hasil pengukuran titik 1 - 2 dan titik 3 - 2, menunjuk pada nilai yang nyaris sama, sehingga akan sulit menentukan kaki kolektor dan emitor menggunakan AVO meter analog. Jadi kita gunakan cara manual, yaitu dengan visual atau penglihatan. Ada beberapa ciri yang menandakan kaki kolektor, antara lain:
  • Huruf C yang dicetak lebih besar
  • Terdapat coakan lubang
  • Umumnya terhubung dengan logam pada kemasan atau badan transistor, terlebih lagi pada badan transistor daya tinggi
Kita sudah bisa menentukan kaki basis dan kaki kolektor, maka kaki yang terakhir adalah kaki emitor.

Sehingga kita dapat menyimpulkan, bahwa:
  1. Pada titik 2 kaki basis transistor FCS9015
  2. Transistor FCS9015 merupakan jenis PNP, basis berada diprobe merah
  3. Pada titik 3 kaki kolektor transistor FCS9015, lihat! ada huruf C yang dicetak lebih besar
  4. Pada titik 1 kaki emitor transistor FCS9015

No comments:

Post a Comment